Jumat, 29 November 2013

orang itu-


Cinta datang tanpa mengenal waktu. Tanpa mengenal situasi, dan tanpa mengenal kondisi. Saat ini aku mencoba untuk mencegahnya, melarangnya untuk terus berkembang dihati, namun apa daya aku ini hanya seorang manusia yang tak punya kekuatan untuk menahanya agar ia tak memasuki hariku.  Aku terjerembam dalam ikatan ini. Tanpa inginku, aku terbuai olehnya. Bahagia  walau kutahu ini tak jelas akan berakhir dimana. Mengumpulkan rindu setiap harinya walau kutahu rindu ini takkan pernah jelas kepada siapa tercurahkannya.
Orang itu....
Aku mengenalnya setahun yang lalu. Disebuah ruangan yang kutempati tak lebih dari 1 tahun. Melihatnya, memandangnya, memperhatikannya tak pernah kulewati saat-saat itu. Mengabadikan beberapa momen spesial bersamanya. Senang, kecewa, bahagia, tawa, canda, peristiwa itu terangkum dalam ingatanku saat ini.
Orang itu....
Ia membuatku tak berdaya. Setiap malamnya otakku selalu dipenuhi dengan bayangan dirinya. Hatiku stuck didirnya. Oh yaampun. Ia membuatku kacau balau.
Orang itu....
Sampai dititik kesabaran. Aku sudah tak dapat menahan gejolak hatiku. Berharap ia sedikit peka dengan kehadiranku selama ini. Tapi itu hanya angan belaka yang kuimpikan. NIHIL. Tak ada respon sama sekali darinya. Sampai suatu ketika kuberanikan diri untuk mengungkapkannya.
Orang itu....
Entah apa yang kuucapkan malam itu, sampai-sampai membawa dampak yang cukup besar dihidupku. Sampai saat ini aku belum mengerti apakah itu dampak positif atau negatif. Yang jelas rindu ini semakin nyata.
Orang itu....
Apakah aku menyesal??. Sempat terlintas diotakku akan hal itu. Tapi aku percaya Tuhan menyelipkan suatu hal indah yang tak pernah terduga sebelumnya hanya untukku kelak nanti.
Orang itu....
Aku percaya kamu juga memiliki perasaan yang sama denganku. aku percaya kalau kita saling cinta. Dan aku juga percaya kalau rindu ini milik kita berdua.
Orang itu....
Entah sampai kapan aku harus begini. Ingin menyudahinya tapi tak ingin berakhir seperti ini. Skenario hidup ingin rasanya kukuasai. Meng-edit setiap bagian yang tak indah untuk diriku dan dirimu. Hahaha hanya ilusi diriku. Sekali lagi kutekankan ini semua sudah diatur oleh-Nya.
Orang itu....
Kalau kau bilang, tidak ada yang kebetulan didunia ini, itu berarti cintaku padamu juga sudah diatur oleh-Nya. Dan itu berarti perpisahan kita ini juga telah diatur oleh-Nya. Kalau begitu untuk apa Ia membuat kita bertemu kalau akhirnya kita dipisahkan dengan seenak-Nya.
Orang itu....
Aku lelah dihantui bayanganmu selalu. Aku letih kalau setiap malam aku berusaha untuk melupakanmu. Aku sudah tak sanggup lagi. Sedangkan kamu?? Pernahkah engkau memikirkanku?. Pernahkah engkau sedikit saja berusaha untuk mempertahankanku??. Huh... lagi dan lagi ini hanya sebuah pertanyaan yang tak perlu dijawab.
Orang itu...
Kukira cukup sampai disini aku mempertahankanmu. Aku mencoba untuk hidup tanpamu, walau aku tahu aku tak pernah mencoba untuk berhenti mencintaimu. Yaaa lepaskanlah jika itu yang terbaik untuk kita berdua. Aku berharap engkau selalu bahagia dihidupmu. Cukup aku dan hatiku yang merasakan sakit ini.
Orang itu...
Maaf kalau aku pernah menyakiti hatimu. Andai saja engkau tahu ‘orang baru’ itu tak lebih indah dari kisahku denganmu. Tapi aku percaya kalau aku akan bahagia bersamanya. Seperti dahulu, aku bahagia bersamamu.
Orang itu...
Jangan pernah menyalahkan keadaan. Jangan pernah mengaitkan “perbedaan” dengan kisah kita. Percayalah pada takdir. bagaimanapun kita sekarang, kelak suatu saat jika kita ditakdirkan untuk bersatu kita akan bertemu dan memulainya bersama-sama dari awal.
Orang itu...
Cintaku padamu takan terurai. Kau punya tempat tersendiri dihatiku. Walau dalam kenyataan kita takan saling memiliki, tapi hatiku selalu milikmu.
Orang itu...
Percayalah pada satu hal. Ini semua akan indah pada waktunya :”)


Remember me : @yayusimsan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar